Cari tahu perbedaan rematik dan asam urat secara jelas. Ketahui penyebab, gejala, dan cara penanganan yang tepat agar tidak salah paham dan dapat mengatasi nyeri sendi dengan benar.
Rematik dan asam urat sering dianggap sebagai penyakit yang sama karena keduanya menimbulkan nyeri sendi. Banyak orang menyebut semua keluhan pegal, bengkak, atau sulit bergerak sebagai rematik, padahal penyebabnya bisa berbeda. Kesalahpahaman ini sering membuat penanganan kurang tepat dan kondisi semakin parah.
Agar tidak salah mengartikan, penting memahami perbedaan rematik dan asam urat secara jelas.
Rematik adalah istilah umum untuk menggambarkan penyakit yang menyerang persendian, otot, atau jaringan ikat. Rematik biasanya dipicu peradangan jangka panjang yang dapat merusak sendi. Salah satu jenis rematik yang sering terjadi adalah rheumatoid arthritis, yaitu penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi.
Rematik bisa menyerang siapa saja, termasuk usia produktif, dan tidak hanya menyerang satu bagian tubuh. Gejala rematik sering terasa simetris, misalnya kedua tangan atau kedua lutut terasa nyeri bersamaan.
Asam urat adalah jenis radang sendi yang terjadi karena tingginya kadar asam urat dalam darah. Ketika tubuh tidak mampu mengeluarkan asam urat dengan baik, kristal tajam akan menumpuk di persendian dan menimbulkan nyeri hebat.
Asam urat umumnya menyerang satu sendi terlebih dahulu, terutama ibu jari kaki, pergelangan kaki, atau lutut. Kondisi ini dapat kambuh tiba-tiba dan menyebabkan pembengkakan, kemerahan, serta rasa panas pada sendi.
Walaupun sama-sama menyebabkan nyeri, rematik dan asam urat memiliki perbedaan yang jelas, terutama pada penyebab dan karakteristik gejalanya.
Rematik dipicu oleh gangguan autoimun atau peradangan kronis, sedangkan asam urat disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat akibat pola makan tinggi purin atau metabolisme yang terganggu.
Nyeri pada rematik biasanya muncul secara bertahap, terasa kaku pada pagi hari, dan menyerang kedua sisi tubuh. Sementara pada asam urat, nyeri datang mendadak, terasa sangat tajam, dan sering menyerang satu sendi saja.
Rematik lebih sering terjadi karena faktor genetik, stres, infeksi, serta gangguan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan asam urat sangat dipengaruhi pola makan, seperti konsumsi daging merah, jeroan, seafood, alkohol, serta minuman tinggi gula. Berat badan berlebih dan diabetes juga meningkatkan risiko asam urat.
Penanganan rematik biasanya melibatkan obat antiinflamasi, fisioterapi, dan kontrol autoimun secara medis. Sementara untuk asam urat, dokter dapat memberikan obat penurun kadar asam urat serta menganjurkan perubahan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat.
Tetapi apa pun jenisnya, diagnosis dokter sangat penting untuk menentukan penyebab pasti dan pengobatan yang tepat.
Rematik dan asam urat adalah dua kondisi berbeda meskipun sama-sama menyebabkan nyeri sendi. Rematik berhubungan dengan peradangan kronis dan autoimun, sedangkan asam urat terjadi karena penumpukan kristal akibat kadar asam urat tinggi dalam darah. Mengetahui perbedaannya membantu mencegah salah penanganan dan mempercepat proses penyembuhan.
Jika mengalami nyeri sendi yang berulang, bengkak, atau sulit bergerak, segera periksakan diri untuk mengetahui penyebab pastinya.