Kanker paru-paru sering terjadi akibat merokok dan paparan zat berbahaya. Pelajari penyebab, gejala, cara diagnosis, dan pencegahannya di sini
Kanker paru-paru adalah salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun lebih dari 2 juta orang didiagnosis kanker paru. Penyakit ini sering kali terdeteksi pada stadium lanjut karena gejala awalnya mirip dengan gangguan pernapasan biasa.
Artikel ini membahas penyebab, faktor risiko, gejala, diagnosis, dan langkah pencegahan kanker paru-paru agar lebih mudah dipahami masyarakat.
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel abnormal pada jaringan paru yang tidak terkendali. Sel-sel ini dapat membentuk tumor dan menyebar ke organ lain (metastasis). Secara garis besar, ada dua tipe utama:
Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC): tipe yang paling sering ditemukan (sekitar 85%).
Small Cell Lung Cancer (SCLC): tipe yang lebih agresif dan cepat menyebar.
Merokok aktif adalah penyebab utama kanker paru-paru. Lebih dari 80% kasus terkait dengan kebiasaan ini.
Menghirup asap rokok orang lain (secondhand smoke) juga meningkatkan risiko kanker paru.
Paparan jangka panjang pada zat seperti asbes, arsenik, radon, atau polusi udara berat dapat memicu kerusakan sel paru.
Memiliki anggota keluarga dengan kanker paru-paru bisa meningkatkan risiko.
Penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau fibrosis paru memiliki kerentanan lebih tinggi.
Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh.
Batuk berdarah atau disertai dahak kental berwarna gelap.
Sesak napas atau napas berbunyi (mengi).
Nyeri dada, terutama saat menarik napas dalam.
Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Mudah lelah.
Gejala ini sering tidak spesifik, sehingga deteksi dini sangat penting.
Rontgen dada untuk melihat kelainan awal.
CT scan untuk pemeriksaan lebih detail.
Bronkoskopi atau biopsi untuk memastikan diagnosis sel kanker.
Pemeriksaan laboratorium molekuler untuk menentukan jenis terapi yang tepat.
Tergantung stadium dan kondisi pasien, dokter bisa memilih:
Operasi pengangkatan tumor.
Radioterapi.
Kemoterapi.
Terapi target (targeted therapy).
Imunoterapi.
Pendekatan kombinasi sering digunakan untuk meningkatkan efektivitas.
Berhenti merokok dan hindari asap rokok.
Gunakan alat pelindung diri jika bekerja di lingkungan dengan zat kimia berbahaya.
Kurangi paparan polusi udara, ventilasi rumah dengan baik.
Terapkan pola hidup sehat: makan bergizi, rutin olahraga, cukup tidur.
Lakukan pemeriksaan medis berkala, terutama bila memiliki faktor risiko tinggi.
Kanker paru-paru adalah penyakit serius yang sebagian besar disebabkan oleh merokok dan paparan zat berbahaya. Gejala awalnya sering tidak khas, sehingga deteksi dini dan gaya hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah serta menurunkan risiko kematian akibat kanker ini.