Gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran napas. Ketahui langkah pertolongan pertama jika terpapar gas air mata agar aman
Gas air mata (tear gas) sering digunakan sebagai alat pengendali massa. Zat ini bukan sebenarnya “gas”, melainkan campuran bahan kimia iritan seperti CS (chlorobenzylidenemalononitrile) atau CN (chloroacetophenone) yang dapat menyebabkan rasa perih pada mata, hidung, dan kulit.
Meskipun efeknya biasanya bersifat sementara, paparan gas air mata bisa menimbulkan sesak napas, iritasi parah, hingga luka kulit. Oleh karena itu, penting mengetahui penanganan pertama jika terpapar gas air mata.
Mata terasa perih, berair, dan pandangan kabur.
Hidung berair, bersin, dan sensasi terbakar di saluran pernapasan.
Batuk, sesak napas, dan rasa tercekik.
Kulit terasa terbakar, gatal, atau muncul ruam.
Mual, pusing, hingga panik.
Bergeraklah ke arah angin bertiup untuk menghindari gas semakin masuk ke saluran pernapasan.
Cari tempat terbuka dengan udara segar.
Tutupi hidung dan mulut dengan kain basah atau masker.
Hindari bernapas dalam-dalam, usahakan tetap tenang agar tidak menghirup lebih banyak gas.
Mengucek mata justru membuat zat kimia semakin masuk.
Bilas mata dengan air bersih mengalir selama beberapa menit.
Jika tersedia, gunakan larutan saline (NaCl 0,9%).
Pakaian dapat menyimpan partikel kimia.
Simpan dalam kantong plastik tertutup agar tidak mencemari lingkungan.
Cuci tubuh dengan sabun lembut dan air hangat.
Cuci bagian kulit yang terkena dengan air dan sabun.
Hindari penggunaan lotion atau minyak sebelum benar-benar bersih, karena dapat menjebak bahan kimia.
Cari tempat aman untuk beristirahat.
Minum air putih untuk membantu pemulihan tubuh.
Gas air mata dapat menimbulkan rasa perih, sesak, dan panik, namun efeknya biasanya sementara jika ditangani dengan cepat. Menjauh dari sumber paparan, membilas dengan air bersih, melepas pakaian terkontaminasi, dan mencari udara segar adalah langkah utama pertolongan pertama. Jika gejala berlanjut atau parah, segera hubungi tenaga medis.