Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Penyakit ini dikenal sebagai “silent killer” karena sering berkembang tanpa gejala yang jelas, hingga
Pendahuluan
Diabetes mellitus adalah penyakit
kronis yang terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu tinggi
akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Penyakit ini dikenal sebagai “silent
killer” karena sering berkembang tanpa gejala yang jelas, hingga akhirnya
menimbulkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, kebutaan, hingga
serangan jantung.
Deteksi dini menjadi sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sejak awal, mencegah kerusakan organ, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kamu berisiko atau sudah memasuki tahap awal diabetes? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Mengapa
Deteksi Dini Diabetes Penting?
Banyak orang tidak menyadari dirinya menderita diabetes hingga gejalanya cukup parah. Dengan deteksi dini, kamu bisa:
- Mengontrolkadar gula darah lebih cepat
- Mencegah komplikasi jangka panjang
- Memulai perubahan gaya hidup yang menyelamatkan nyawa
- Menunda atau bahkan mencegah progresi dari prediabetes menjadi diabetes tipe 2
Siapa
Saja yang Perlu Deteksi Dini Diabetes?
Kamu dianjurkan melakukan deteksi dini jika memiliki satu atau lebih faktor risiko berikut:
- Usia di atas 40 tahun
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Riwayat keluarga dengan diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Pola hidup sedentari (jarang bergerak)
- Riwayat diabetes gestasional (pada kehamilan)
Bahkan jika kamu merasa sehat, tetapi memiliki gaya hidup kurang sehat, deteksi dini tetap dianjurkan.
Gejala
Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Beberapa tanda awal yang patut diwaspadai antara lain:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Cepat haus dan lapar, meski sudah makan/minum
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Pandangan kabur atau buram
- Luka yang lama sembuhnya
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
- Mudah lelah dan lesu terus-menerus
Jika kamu mengalami dua atau lebih dari gejala di atas, segera periksakan diri.
Cara Deteksi Dini Diabetes yang Bisa Dilakukan
1. Cek Gula Darah Puasa (GDP)
Dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam.
- Normal: <100 mg/dL
- Prediabetes: 100–125 mg/dL
- Diabetes: ≥126 mg/dL
2. Tes Gula Darah Sewaktu (GDS)
Dilakukan kapan saja, tanpa perlu puasa.
- Diabetes jika: ≥200 mg/dL disertai gejala klasik
3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Diperiksa 2 jam setelah minum larutan gula (75 gram glukosa).
- Normal: <140 mg/dL
- Prediabetes: 140–199 mg/dL
- Diabetes: ≥200 mg/dL
4. Tes HbA1c (Hemoglobin A1c)
Menunjukkan rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir.
- Normal: <5,7%
- Prediabetes: 5,7–6,4%
- Diabetes: ≥6,5%
Tes ini sangat dianjurkan karena tidak tergantung pada waktu makan.
Bisa Deteksi Dini di Rumah?
Ya. Kini banyak tersedia alat cek gula darah mandiri (glucometer) yang mudah digunakan di rumah. Namun, untuk diagnosis resmi, kamu tetap perlu tes laboratorium dan konsultasi ke dokter.
Kapan Harus Mulai Periksa?
- Usia ≥ 40 tahun: Setiap 1–3 tahun, meskipun tidak ada gejala
- Usia < 40 tahun: Jika punya faktor risiko seperti obesitas, riwayat keluarga, atau pola hidup tidak sehat
- Wanita dengan riwayat diabetes gestasional: Periksa setiap 3 tahun
Langkah Setelah Deteksi Dini
Jika hasil tes menunjukkan prediabetes atau risiko tinggi:
- Mulai pola makan rendah gula dan lemak
- Tingkatkan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu
- Turunkan berat badan jika berlebih
- Kurangi stres dan tidur cukup
- Lakukan pemantauan gula darah berkala
- Ikuti anjuran dokter atau ahli gizi
Jika sudah terdiagnosis diabetes, pengobatan medis dan pengawasan rutin menjadi penting.
Kesimpulan
Deteksi dini diabetes mellitus sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius. Dengan memahami gejala awal dan menjalani tes rutin, kamu bisa mengendalikan kondisi ini sejak awal dan menjalani hidup sehat tanpa tergantung pada obat.
Ingat, semakin cepat diketahui, semakin besar peluangmu untuk hidup bebas dari dampak buruk diabetes.