Aloherbal - 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Rematik agar Tidak Kambuh

Aloherbal - 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Rematik agar Tidak Kambuh

  • Home
  • Aloherbal - 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Rematik agar Tidak Kambuh
blog1
23 JULI 2025 04:03 Dilihat : 71

5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Rematik agar Tidak Kambuh

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan pada sendi. Penderita rematik sering mengalami nyeri, kaku, dan pembengkakan, terutama pada pagi hari. Salah satu faktor penting yang sering dilupakan dalam

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan pada sendi. Penderita rematik sering mengalami nyeri, kaku, dan pembengkakan, terutama pada pagi hari. Salah satu faktor penting yang sering dilupakan dalam mengendalikan rematik adalah pola makan.

Beberapa jenis makanan dapat memicu peradangan atau memperburuk gejala rematik, sehingga memperbesar kemungkinan kambuh atau kekambuhan. Untuk itu, penderita rematik sebaiknya lebih selektif dalam memilih asupan harian.

Berikut adalah 5 makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita rematik agar gejalanya tidak semakin parah.

1. Daging Merah

Daging merah seperti sapi, kambing, dan olahan seperti sosis atau daging asap mengandung lemak jenuh dan purin tinggi. Konsumsi berlebihan dapat:

  • Memicu peradangan pada sendi

Meningkatkan kadar asam urat (yang memperburuk nyeri)

  • Menyebabkan kenaikan berat badan, yang memberi tekanan lebih pada sendi

Jika ingin mengonsumsi protein hewani, pilihlah daging ayam tanpa kulit atau ikan berlemak seperti salmon, yang justru memiliki efek anti-inflamasi.

2. Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng dalam minyak banyak atau berulang seperti gorengan, kentang goreng, atau ayam krispi dapat:

  • Mengandung lemak trans yang memicu reaksi peradangan sistemik

Meningkatkan stres oksidatif pada sel tubuh

  • Memperparah nyeri dan pembengkakan sendi

Lebih baik pilih makanan yang dimasak dengan cara kukus, rebus, panggang, atau tumis ringan dengan sedikit minyak sehat seperti minyak zaitun.

3. Produk Olahan Susu Tinggi Lemak

Beberapa penderita rematik sensitif terhadap protein kasein dan lemak jenuh dalam susu dan produk turunannya, seperti:

  • Keju penuh lemak

Susu sapi full cream

  • Krim kental dan es krim

Meski tidak semua orang memiliki reaksi negatif, beberapa studi menunjukkan bahwa produk susu tinggi lemak dapat memperburuk peradangan. Jika ingin tetap mengonsumsi, pilih produk rendah lemak atau nabati seperti susu kedelai atau almond yang tidak bergula.

4. Gula dan Karbohidrat Olahan

Gula tambahan dan karbohidrat sederhana dalam makanan seperti:

  • Kue-kue manis


  • Roti putih

Minuman kemasan

  • Permen dan biskuit

dapat menaikkan kadar insulin dan merangsang peradangan. Ini bisa memperparah gejala rematik seperti nyeri, kaku, dan pembengkakan. Selain itu, gula juga bisa memicu penambahan berat badan, yang berbahaya bagi penderita rematik.

Batasi konsumsi gula maksimal 25 gram per hari dan ganti dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah, ubi, atau oatmeal.

5. Makanan Tinggi Garam dan MSG

Makanan cepat saji, keripik, mie instan, dan camilan gurih umumnya tinggi natrium dan MSG (monosodium glutamat). Garam berlebih dapat:

- Memicu retensi cairan, sehingga sendi terasa lebih bengkak dan nyeri

- Menurunkan keseimbangan elektrolit tubuh, yang memicu radang

Jika kamu mengidap rematik, batasi konsumsi garam dan hindari makanan instan. Sebagai gantinya, gunakan rempah alami seperti kunyit, jahe, atau bawang putih yang memiliki sifat anti-inflamasi alami.

Kesimpulan

Mengelola rematik bukan hanya soal minum obat, tetapi juga menjaga gaya hidup dan pola makan yang tepat. Menghindari makanan yang dapat memicu peradangan adalah langkah penting untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan.

Dengan menghindari:

  • Daging merah

Makanan gorengan

  • Produk susu tinggi lemak

Gula dan karbohidrat olahan

  • Makanan tinggi garam dan MSG

kamu membantu tubuh mengurangi beban peradangan dan meningkatkan kualitas hidup jangka panjang.


Tulis Komentar Anda

Nama